bharada

Pohon Kepayang – Taksonomi, Morfologi, Manfaat Kluwak & Efek Samping

Pohon Kepayang – Taksonomi, Morfologi, Manfaat Kluwak & Efek Samping
Pohon Kepayang – Taksonomi, Morfologi, Manfaat Kluwak & Efek Samping

Pohon Kepayang atau di kawasan Jawa lebih dikenal dengan kluwak atau kluwek yaitu salah satu tanaman yang bisa dimanfaatkan sebagai bumbu kuliner populer, ialah rawon. Tumbuhan yang menghasilkan buah dengan daging berwarna hitam ini juga dipakai namanya dalam ungkapan “mabuk kepayang”, ialah sebuah kondisi efek samping kalau olahannya tidak sempurna.





Oke, untuk mengenal lebih lanjut tentang tanaman kepayang berikut ialah penjelasan lengkapnya.






Taksonomi





Tumbuhan Kepayang (Pangium edule) dibeberapa daerah disebut dengan nama berlainan, antara lain picung atau pucung (Sunda), pamarrasan (Toraja), bak pange (Aceh), pohon lunglai atau kalawak (Banjar), dan kluwek atau kluwak (Jawa).





Berikut ialah pembagian terstruktur mengenai ilmiah tumbuhan kluwak, yakni:





KingdomPlantae
SubkingdomViridiplantae
InfrakingdomStreptophyta
SuperdivisiEmbryophyta
DivisiTracheophyta
SubdivisiSpermatophytina
KelasMagnoliopsida
SuperordoRosanae
OrdoMalpighiales
FamiliAchariaceae
GenusPangium
SpesiesPangium edule




Morfologi





Selain isi bijinya yang berwarna hitam, pohon ini juga mempunyai ciri khas lain. Secara lebih rinci, berikut yakni klarifikasi flora kepayang menurut morfologinya.





pohon kepayang




1. Batang





Pohon ini mampu tumbuh meraih ketinggian 60 meter, meski seringkali rata-rata tumbuhnya cuma sekitar 18 meter hingga 40 meter. Batang kepayang berupa silindris dengan banyak cabang.





Pada percabangan muda terdapat bulu-bulu halus dan berangsur menghilang ketika tumbuhan bertambah usia. Kulit luar batang berwarna cokela, bubuk, dan kemerahan. Batang tumbuhan kepayang menghasilkan kayu yang cukup besar lengan berkuasa dan baik untuk materi baku bangunan.





2. Daun





Bentuk daun kepayang seperti jantung, pada bab ujung dan pangkalnya bersudut tumpul. Panjang daunnya mencapai 20 cm dan lebar sekitar 15 cm. Warna daunnya hijau terperinci hingga hijau gelap dengan permukaan daun mengilap.





Pada musim kemarau, daun akan meranggas atau rontok dan akan tumbuh kembali setelah berbuah.





3. Bunga





Bunga kepayang berkembang pada bab ujung ranting. Bunganya berwarna putih kehijauan dengan ukuran condong kecil. Jika diamati sekilas, bentuk dan warnaya mirip bunga pepaya.





4. Buah





Bentuk buah kluwak lingkaran dengan bagian ujung tumpul. Ukuran buah kluwek sekitar 7 cm hingga 10 cm, sedangkan tangkainya berskala 8 cm hingga 15 cm. Berat satu buah kepayang berkisar antara 1,3 kg sampai 1,9 kg.





Kulit luar buah ini berwarna cokelat, sedangkan daging buahnya teksturnya lunak, berwarna putih kekuningan dengan semerbak aroma unik.





5. Biji





Pada satu buah kepayang, umumnya terdapat 10 sampai 15 biji. Akan tetapi pada buah lebih bau tanah, bijinya meraih 25 buah. Biji kluwak yaitu bagian tumbuhan kepayang yangs sering dimanfaatkan untuk bumbu masakan.





Kulit bijinya berwarna abu-debu kecokelatan dengan cangkang keras, sehingga untuk membukanya harus dipecahkan dengan palu atau benda keras lain. Warna daging biji kepauang berwarna cokelat condong hitam legam dan menjadi pewarna alami kuliner rawon.





Habitat dan Sebaran





Pohon Kepayang yakni tumbuhan orisinil Indonesia sehingga mempunyai kesanggupan penyesuaian sangat bagus jika ditanam di nusantara. Umumnya, pohon kluwek berkembang di daerah hutan hujan tropis lembap dengan kelembapan tinggi pada ketinggian 1500 meter diatas permukaan bahari.





Selain itu, pohon kluwak juga tumbuh di sekeliling tepi sunga serta tanag welirang dengan sebaran yang berkelompok. Beberapa tempat penghasil kluwek di Indonesia yaitu Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.





Status Kelangkaan





Hingga sekarang, status konservasi pohon kepayang atau Pangium edule belum dievaluasi oleh IUCN (International Union for Conservation of Nature). Namun fakta di lapangan, populasi pohon ini di Indonesia cenderung menurun seiring berkurangnya lahan untuk menanam bibit gres untuk mencukup pemanfaatan yang banyak.





Manfaat Pohon Kepayang





Tak sebatas pemanfaatan biji kepayang, pohon ini juga mempunyai manfaat lain. Berikut ialah manfaat kepayang secara rinci, yaitu:









1. Manfaat Lingkungan





Sistem perakaran kepayang termasuk sungguh besar lengan berkuasa, sehingga dengan menanam pohon ini kita mampu menemukan faedah ekologis selaku pohon pelindung untuk menahan pengikisan. Beberapa daerah sudah membudidayakan kepayang sebagai pohon untuk penghijauan di kawasan pemikiran sungai.





Selain itu, pohon kluwak atau kepayang memiliki tajuk rindang sehingga dapat ditanam di daerah perkotaan sebagai pohon peneduh.





2. Kayu Bangunan





Kayu kepayang tergolong kategori kayu berpengaruh duit sempurna digunakan untuk bahan pertukangan. Secara lebih spesifik, kayu kluwak masuk dalam kalangan kayu kelas II. Tak cuma itu, kayu kepayang juga dimanfaatkan untuk industri pembuatan korek api.





3. Insektisida Alami





Berdasarkan observasi yang pernah dikerjakan, diperoleh kesimpulan kalau buah kepayang bisa mengatasi hama walangsangit, wereng dan belalang pada flora padi. Buah dan biji kepayang mengandung racun asam sianida yang tinggi sehingga cocok dipakai untuk insektisida alami.





Atas dasar ini pula, mengonsumsi kepayang secara berlebihan mampu membuat “mabuk kepayang” alasannya adalah karakter asam sianida akan menyerang saraf sentra bila tertelan atau terhirup.





4. Pewarna





Daging dari biji kluwek berwarna cokelat hingga hitam legam ialah pewarna alami makanan yang sering kita jumpai, salah satunya pada masakan rawon. Selain itu, warna biji kepayang juga mampu mengambil alih zat pewarna sintetis untuk warna Chocolate Brown HT dan Chocolate Brown FH.





5. Bumbu Masak





Manfaat utama kepayang yakni bijinya sebagai bumbu kuliner. Beberapa olahan yang mempergunakan kluwak selain rawon ialah brongkos, sup konro, daging bumbu kluwek, nasi goreng kluwek, sambal kluwek, oseng kluwek, dan lain-lain.





Akan namun, kluwek mesti dioleh secara benar alasannya didalamnya mengandung asam sianida yang memiliki peluang berbahaya dan menimbulkan efek samping. Agar olahan dengan campuran kepayang aman, berikut adalah cara penanganannya:





  • buah atau biji kluwek mesti direbus terlebih dulu lalu direndam dan dikemas daun pisang lalu dipendam di dalam tanah selama beberapa hari; atau
  • kluwek dicuci terlebih dahulu lalu direbus hingga mendidih dan direndam dalam air selama 3 sampai 5 hari atau kluwak yang sudah direbus bisa dipendam di dalam bubuk selama 40 hari.




Beberapa cara tersebut tidak hanya memiliki kegunaan untuk menetralisir asam sianida yang terkandung di dalam daging bijinya, tetapi juga akan mengahsilkan cita rasa lebih gurih pada masakan.





6. Manfaat Pengobatan





Meski memiliki potensi berbahaya jikalau tidak dioleh secara sempurna pada masakan, ternyata kepayang juga mempunyai khasiat pengobatan sebagai berikut:





  • Antiseptik – Buah atau biji kluwek mempunyai sifat antiseptik dan disinfektan yang dapat membantu mengobati luka bakar. Antiseptik tersebut bisa menghalangi kemajuan kuman sehingga meminimalisir risiko infeksi dan mempercepat proses penyembuhan. Cara menggunakannya yakni dengan menghancurkan biji kluwak lalu mengoleskannya pada bagian kulit yang terluka.
  • Menjaga Daya Tahun Tubuh – Kandungan vitamin C pada buah kluwek cukup tinggi danberperan penting mempertahankan imunitas badan. Selain itu, kandungan vitamin C juga menolong menagkal penyebab abses sehingga kesehatan kulit dan regenerasi sel-sel tetap terjaga.
  • Obat Kutu Rambut – Mengatasi kutu rambut bisa dibilang sukar-sulit gampang, untuk itu tidak ada salahnya untuk menjajal mempergunakan daun kepayang sebagai obat kutu rambut. Caranya dengan merebus beberapa daun kepayang, kemudian letakkan di rambut dan tutupi dengan memakai handuk. Diamkan dalam kondisi tertutup selama beberapa menit lalu bilas. Lakukanlah secara rutin supaya duduk perkara kutu rambut secepatnya tuntas.
  • Mencegah Anemia – Buah kluwek mengandung zat besi tinggi yang menjadi salah satu sumber pembentuk sel darah merah. Zat besi pada buah kluwek mampu menolong menangkal anemia atau kelemahan sel darah merah terutama pada ibu hamil.
  • Menjaga Kesehatan Usus – Kluwak mempunyai kandungan serat tinggi yang baik untuk usus dan organ pencernaan lain sehingga mampu menolong melancarkan buang air besar.
  • Mengobati Penyakit Kulit – Tidak cuma bisa mengobati luka, biji kepayang terbukti bisa membantu mengobati beberapa penyakit kulit, mirip bengkak, panu, gatal-gatal, dan lain sebagainya. Cara menggunakannya yakni dengan menghaluskan daging biji kluwek kemudian mengoleskannya ke bab yang terasa gatal atau terkena penyakit kulit. Selain daging biji, daun kluwek juga memiliki manfaat yang serupa.




7. Pengawet





Tidak hanya asam sianida yang mampu menjadikan efek samping, kluwak juga mengandung tannin yang justru berfaedah untuk bahan pengawet. Biasanya kepayang dimanfaatkan untuk mengawetkan ikan dengan cara mencacahnya lalu mencampur bareng garam.





Perbandingan adonan kluwek dan garam ialah 1 kg banding 1 kg. Setelah tercampur, lumurkan pada 50 kg ikan dan masukkan ke dalam wadah kemudian tutup rapat. Buka selama 5 menit saban hari untuk mengeluarkan uap sianida. Campuran ini bisa mengawetkan ikan sampai 6 hari.





8. Racun Panah





Oleh masyarakat tradisional, racun pada biji kepayang dipakai untuk berburu dengan mengoleskannya di mata panah. Hewan buruan yang terkena racun tersebut akan lebih gampang dilumpuhkan.





Bahaya dan Efek Samping





Seperti yang telah kita singgung sebelumnya bahwa biji buah kepayang bisa membahayakan jika tidak dioleh secara benar. Efek sampingnya yakni sakit kepala dan mual mirip orang mabuk. Oleh alasannya argumentasi itu, istilah mabuk kepayang dalam bahasa Indonesia umumnya dipakai untuk menyebut orang sedang jatuh cinta sampai tergila-gila layaknya orang yang sedang mabuk.





kluwak




Sensasi mabuk kepayang seperti ini bisa dinikmati kalau kita mengonsumsi kepayang mentah. Efek mabuk disebabkan oleh kandungan asam sianida beracun yang ada di dalam buah kepayang sehingga bila akan memanfaatkannya selaku bumbu kuliner harus dimasak secara benar.


Advertisement

Iklan Sidebar